makna disebalik lagu tanya itu hud hud
Tanya Sama Itu Hud-hud
Tujuh puluh tiga pintu
Tujuh puluh tiga jalan
Yang sampai hanya satu jalan
Lagu ni dimulakan dengan sebuah petikan hadis.Hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah, artinya: "Bangsa Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan, kaum Nasrani telah terpecah menjadi 72 golongan, dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali satu". Kemudian para sahabat pun bertanya: "Siapa mereka ya Rasulullah?".
Rasullah menjawab: "Mereka yang mengikutiku dan sahabat-sahabatku".
Beribu-ribu Margasatua
Mencari raja si Muraq
Yang sampai hanya tiga puluh
Mantiq Al-Tayr (Musyawarah Burung) merupakan karya yang paling fenomenal dari Fariduddin Attar. Kitab itu berisi pengalaman spiritual yang pernah dilaluinya untuk mencari makna dan hakikat hidup. Attar menuangkan pengalamannya itu melalui sebuah cerita perjalanan sekawanan burung agar lebih mudah dimengerti.
Dengan gaya bertutur, kitab itu mengisahkan perjalanan sekawanan burung untuk mencari raja burung yang disebut sebagai Simurgh (Muraq) di puncak Gunung Kaf yang agung. Sebelum menempuh perjalanan berkumpulah segala burung di dunia untuk bermusyawarah. Tujuan mereka hanya satu yakni mencari raja. Dalam perjalanan itu, para burung yang dipimpin oleh Hud-hud harus melalui tujuh lembah.
Ribuan burung sedunia pun berangkat. Namun yang berhasil bertemu dengan sang raja hanyalah 30 ekor saja. Tujuh lembah yang dikisahkan dalam cerita itu melambangkan tingkatan-tingkatan keruhanian yang telah dilalui Attar selama berkelana mencari hakikat hidup.
Ketujuh lembah yang harus ditempuh untuk dapat bertemu dengan Sang Khalik itu adalah lembah pencarian, lembah cinta, lembah keinsyafan, lembah kebebasan dan kelepasan, lembah keesaan murni, lembah keheranan, lembah ketiadaan
Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu
Lihat dunia dari mata burung
Atau dari dalam tempurung
Yang mana satu engkau pilih
Dalam kalut ada peraturan
Peraturan mencipta kekalutan
Di mana pula kau berdiri
Di sini
Algojo ni maksudnya tukang pancung kepala.
Fariduddin Attar dipenjara oleh tentara Mongol. Lalu seseorang datang dan mencoba menebusnya dengan ribuan batang perak. Namun, Fariduddin Attar menyarankan agar tentera Mongol tak melepaskannya. Tentara Mongol mengira penolakan itu dilakukan agar tebusan yang diberikan lebih besar. Setelah itu datang lagi orang lain yang membawa sekarung jerami untuk menebus Fariduddin Attar. Kali ini Fariduddin Attar meminta agar tentera Mongol melepaskannya. Tentara Mongol pun marah besar dan lalu memotong kepala Fariduddin Attar.
Ini la dimaksudkan dalam kalut ada peraturan,peraturan mencipta kekalutan..Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu
Berikan ku kesempatan akhir ini
Untuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnya
Berikan aku kesempatan akhir ini
Lai lai la lai la lai
"Tanya sama itu hud-hud
Lang mensilang
Kui mengsikui
Kerna dia yang terbangkan ku ke mari"
"Lang mensilang, Kui mengsikui" bermaksud Orang tak macam orang, hantu tak macam hantu
No comments:
Post a Comment